Besi Nusantara Logo
KESALAHAN UMUM DALAM PEMASANGAN BESI BETON DAN DAMPAKNYA 
19 Dec

KESALAHAN UMUM DALAM PEMASANGAN BESI BETON DAN DAMPAKNYA 

Tahap pemasangan besi beton di lapangan adalah fase krusial dalam konstruksi beton bertulang yang menjembatani hasil desain rekayasa dengan pelaksanaan fisik di lapangan. Meskipun gambar kerja dan spesifikasi telah dibuat dengan teliti, pada kenyataannya, beberapa kesalahan umum pemasangan besi beton sering terjadi di lapangan. Kesalahan-kesalahan ini mungkin terlihat kecil, namun dapat memiliki dampak kesalahan tulangan beton yang signifikan terhadap kekuatan struktur beton bertulang, durabilitas, dan keamanan bangunan secara keseluruhan. Mengenali masalah pemasangan rebar ini dan memahami konsekuensinya sangat penting bagi semua pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi. Artikel ini akan menguraikan apa saja kesalahan umum yang sering terjadi dalam pemasangan besi beton dan bagaimana dampaknya terhadap kinerja struktur.

Kesalahan dalam pemasangan besi beton adalah segala bentuk penyimpangan dari persyaratan yang ditetapkan dalam gambar desain, gambar kerja (shop drawing), spesifikasi teknis proyek, dan standar desain beton bertulang (misalnya, SNI Beton). Penyimpangan ini bisa terkait dengan jenis, mutu, diameter, jumlah, lokasi, orientasi, jarak antar tulangan, panjang penyaluran tulangan (lap length), detail pembengkokan, atau metode pengikatan besi beton. Setiap deviasi ini dapat mengurangi kemampuan beton dan baja untuk bekerja sama menahan beban sesuai rencana.

BACA JUGA: CUACA EKSTREM TERHADAP BETON DALAM KONSTRUKSI

Kesalahan Umum dan Dampaknya pada Struktur

Berikut adalah beberapa kesalahan umum pemasangan besi beton yang sering dijumpai di lapangan dan bagaimana pengaruh ikatan besi beton pada struktur serta elemen lainnya:

1. Penempatan Tulangan Tidak Sesuai Gambar Struktur

Kesalahan ini sering terjadi karena kurangnya pemahaman pekerja terhadap gambar kerja atau pengawasan yang lemah. Jika tulangan tidak ditempatkan di lokasi tegangan maksimum seperti yang dirancang, maka daya tahan struktur terhadap beban bisa menurun drastis.

Dampak: Mengurangi kapasitas struktur dalam menahan beban, memicu keretakan, atau bahkan kegagalan elemen struktural.

2. Jarak Antar Tulangan Terlalu Dekat atau Terlalu Jauh

Standar SNI dan peraturan lainnya mengatur jarak minimum dan maksimum antarbesi beton. Jarak yang tidak sesuai dapat menghambat aliran beton dan menyebabkan segregasi.

Dampak: Beton tidak menyelimuti tulangan secara sempurna, mengurangi ikatan, dan mempercepat korosi tulangan.

3. Pengikatan (Tying) yang Lemah atau Tidak Konsisten

Pengikatan yang tidak kencang dapat menyebabkan tulangan bergeser saat pengecoran.

Dampak: Menyebabkan posisi tulangan berubah, sehingga struktur tidak bekerja sesuai desain awal.

4. Tidak Menggunakan Spacer dan Concrete Cover yang Tepat

Spacer menjaga posisi tulangan agar memiliki jarak yang cukup dari bekisting (selimut beton). Tanpa spacer yang tepat, tulangan bisa terlalu dekat ke permukaan.

Dampak: Tulangan mudah terkena udara dan air, mempercepat karat, dan menurunkan durabilitas struktur.

5. Pemotongan atau Pengelasan Tulangan di Tempat yang Tidak Tepat

Pemotongan tulangan utama tanpa konsultasi dengan ahli struktur atau pengelasan di zona kritis bisa sangat berbahaya.

Dampak: Menghilangkan kontinuitas tulangan dan memperlemah kemampuan struktur menahan beban tarik dan lentur.

6. Menggunakan Besi Beton Tidak Sesuai Spesifikasi

Kadang digunakan besi diameter lebih kecil dari rencana atau kualitasnya di bawah standar.

Dampak: Struktur tidak mampu menopang beban sesuai perencanaan; potensi gagal total saat terjadi beban berlebih.

BACA JUGA: PERAN BESI BETON DALAM MENINGKATKAN KETAHANAN BANGUNAN TERHADAP GEMPA

Kesalahan umum pemasangan besi beton yang dijelaskan di atas bukanlah masalah sepele di lokasi proyek. Dampak kesalahan tulangan beton ini secara langsung mempengaruhi kemampuan struktur beton bertulang untuk menahan beban yang dirancang, dapat menyebabkan kekuatan struktur berkurang drastis, mempercepat korosi besi beton, dan berpotensi menyebabkan kegagalan struktur beton. Untuk menghindari masalah pemasangan rebar ini, diperlukan pengawasan yang ketat, pemahaman yang baik oleh pelaksana mengenai gambar kerja dan standar, serta penerapan quality control rebar installation yang efektif di lapangan. Kepatuhan yang ketat terhadap standar desain beton bertulang dan pengecekan tulangan beton sebelum pengecoran adalah kunci untuk memastikan bahwa struktur beton bertulang dibangun dengan benar dan aman.

 

Share on

WhatsApp Sales 1 WhatsApp Sales 2