PALAIS GARNIER: KEMEGAHAN BAROK DI JANTUNG PARIS

Palais Garnier, yang secara resmi dikenal sebagai Opéra Garnier, adalah sebuah gedung opera yang megah dan merupakan salah satu mahakarya arsitektur neobarok di Paris, Prancis. Ditugaskan oleh Kaisar Napoleon III sebagai bagian dari proyek renovasi besar-besaran Paris di bawah Baron Haussmann, gedung ini dirancang oleh arsitek Charles Garnier dan dibuka pada tahun 1875. Palais Garnier tidak hanya berfungsi sebagai panggung bagi pertunjukan opera dan balet kelas dunia tetapi juga merupakan simbol kemewahan, seni, dan sejarah Paris, serta menjadi inspirasi di balik cerita fiksi terkenal "The Phantom of the Opera".

Palais Garnier adalah bangunan yang penuh dengan detail arsitektur dan dekorasi yang kaya. Fasad eksteriornya menampilkan perpaduan patung alegoris, kolom-kolom, dan ornamen-ornamen yang rumit. Interiornya bahkan lebih memukau, terutama Grand Escalier (Tangga Besar), tangga monumental yang terbuat dari marmer dan onyx, yang menjadi pusat sosial bagi para penonton opera di masa lalu. Auditoriumnya yang berbentuk tapal kuda dilapisi beludru merah dan emas, dengan langit-langit yang dilukis oleh Marc Chagall. Grand Foyer, ruang resepsi yang mewah, terinspirasi oleh Hall of Mirrors di Istana Versailles, menampilkan cermin, lampu kristal, dan lukisan alegoris. Seluruh bangunan ini dirancang untuk menciptakan pengalaman teater yang total, menggabungkan seni pertunjukan dengan kemegahan arsitektur.

Sejarah Palais Garnier

Kebutuhan Gedung Opera Baru: Pada pertengahan abad ke-19, Paris membutuhkan gedung opera baru yang lebih besar dan aman setelah beberapa insiden, termasuk percobaan pembunuhan terhadap Napoleon III di luar gedung opera yang lama.
Kompetisi Desain: Pada tahun 1860, sebuah kompetisi desain diadakan untuk gedung opera baru, dan Charles Garnier, seorang arsitek muda yang relatif tidak dikenal, memenangkan kompetisi tersebut.
Konstruksi di Bawah Napoleon III: Pembangunan dimulai pada tahun 1862 sebagai bagian integral dari proyek renovasi Paris yang dipimpin oleh Baron Haussmann. Konstruksi menghadapi beberapa tantangan, termasuk penemuan danau bawah tanah di lokasi, yang memerlukan pembangunan fondasi kedap air khusus.
Gangguan dan Perang: Konstruksi terganggu oleh Perang Prancis-Prusia pada tahun 1870-1871 dan jatuhnya Kekaisaran Kedua. Pekerjaan sempat berhenti, dan gedung yang belum selesai bahkan digunakan sebagai gudang dan rumah sakit militer.
Penyelesaian dan Pembukaan: Pembangunan dilanjutkan setelah perang, dan Palais Garnier akhirnya selesai dan dibuka secara resmi pada tanggal 5 Januari 1875, dihadiri oleh Presiden Patrice de MacMahon.
Rumah Opera Paris: Selama bertahun-tahun, Palais Garnier menjadi rumah utama bagi Opéra de Paris. Sejak pembukaan Opéra Bastille pada tahun 1989, Palais Garnier terutama digunakan untuk pertunjukan balet dan beberapa opera klasik, sementara Opéra Bastille menjadi rumah bagi produksi opera skala besar.

Lokasi Palais Garnier

Alamat Lengkap: Place de l'Opéra, 75009 Paris, Prancis
Wilayah: Terletak di Place de l'Opéra, di Arondisemen ke-9 Paris, sebuah area yang ramai dengan toko-toko besar (Grands Magasins) dan teater. Gedung ini merupakan titik fokus dari jaringan jalan raya yang dirancang oleh Haussmann.
Akses: Sangat mudah diakses dengan berbagai transportasi umum:
- Metro: Stasiun Opéra (jalur 3, 7, 8) terletak tepat di bawah Place de l'Opéra.
- RER: Stasiun Auber (jalur A) terhubung dengan stasiun Metro Opéra.
- Bus: Berbagai jalur bus melayani area tersebut.

Biaya Pembuatan

Biaya Pembuatan (Konstruksi): Biaya pembangunan Palais Garnier diperkirakan mencapai sekitar 35 juta Franc Prancis pada saat itu (tahun 1862-1875). Ini adalah jumlah yang sangat besar untuk proyek bangunan publik pada abad ke-19, mencerminkan kemegahan, ukuran, dan detail arsitektur yang rumit.

Fakta

Dirancang oleh Charles Garnier: Dinamai berdasarkan arsiteknya, Charles Garnier, yang desainnya memenangkan kompetisi.
Gaya Neobarok: Merupakan salah satu contoh arsitektur Neobarok yang paling terkenal di dunia.
Inspirasi "The Phantom of the Opera": Gedung ini menjadi latar dan inspirasi utama untuk novel Gaston Leroux "The Phantom of the Opera" dan berbagai adaptasinya.
Danau Bawah Tanah: Ada danau atau waduk buatan manusia di bawah gedung, yang awalnya dibangun untuk membantu stabilisasi dan sekarang digunakan oleh pemadam kebakaran.
Langit-langit Dilukis oleh Chagall: Langit-langit auditorium dilukis oleh seniman modern Marc Chagall pada tahun 1964, menciptakan kontras antara arsitektur bersejarah dan seni modern.
Grand Escalier: Tangga Besar yang monumental di interior adalah salah satu fitur arsitektur yang paling terkenal dan sering difoto.
Grand Foyer: Mirip dengan Hall of Mirrors di Versailles, Grand Foyer adalah ruang resepsi yang mewah.
Berat Kandil: Kandil kristal besar di auditorium berbobot sekitar 8 ton.
Rumah Opera dan Balet Paris: Gedung ini tetap menjadi rumah utama untuk pertunjukan balet dan beberapa opera di Paris.
Luas Bangunan: Bangunan ini mencakup area seluas sekitar 11.237 meter persegi.

Palais Garnier bukan hanya tempat pertunjukan seni, tetapi juga simbol budaya, sejarah, dan kemewahan arsitektur Prancis. Bangunan ini menggabungkan fungsi, estetika, dan sejarah dalam satu harmoni, membuat siapa pun yang memasukinya merasakan atmosfer kejayaan masa lalu. Kunjungannya adalah pengalaman wajib bagi pencinta seni, sejarah, dan arsitektur.

Besi Nusantara – Jual Besi Siku Surabaya

Kami adalah perusahaan distributor jual besi Surabaya yang terlengkap dan telah berpengalaman melayani seluruh wilayah Indonesia. Kami menyediakan berbagai jenis produk besi. Diantaranya adalah: Pipa besi, pipa kotak/pipa hollow, pipa stainless, plat stainless, besi WF, besi H-Beam, besi wiremesh, besi UNP, besi CNP, kawat bronjong, kawat bendrat, besi turap (sheet pile), dan lain-lain.

Armada kami siap berangkat setiap hari untuk pengiriman ke berbagai kota di seluruh Indonesia. Kami juga menyediakan pengiriman kilat apabila Anda butuhkan. Untuk informasi lebih lengkap mengenai produk dan layanan kami, silakan hubungi customer service kami.